Bagi anda yang ingin berusaha namun tidak mempunyai modal yang terlalu besar bisnis waralaba bisa jadi merupakan jawabannya.
Tentunya tidak sembarang waralaba yang bisa anda pilih. Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih usaha waralaba yang baik.
Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel.
Selain itu, Anang mengatakan ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di Jawa Tengah dan Jogja makanan dan batik, Bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan business opportunity (BO).
Konsep waralaba yang secara legal dan dalam PP No 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain.
"Franchise itu sudah pasti business opportunity (BO), tetapi BO belum tentu franchise," kata Anang di acara seminar franchise di JCC, Jakarta, Sabtu (21/6/2008).
Ia juga mencatat ada dua hal yang penting dalam menentukan waralaba diantaranya masalah keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di setiap daerah. Apakah pihak pemberi waralaba membatasi para pelaku yang bermain di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak terjadi persaingan antar sesama terwaralaba.
Selain itu, mengenai permodalan, ia menilai banyak pemilik waralaba yang terlalu mengabaikan modal karena memaksakan kondisi suatu usaha yang seharusnya modalnya lebih rendah namun ditawarkan dengan modal yang lebih besar.
"Tetapi kita juga tidak mau kita matikan BO, kita juga harus kembangkan. Departemen Perdagangan sebagai pemerintah juga menginginkan seperti itu," harapnya.
Menurutnya perkembangan franchise dan BO berkembang sangat pesat sejak tahun 2002 telah mencapai 259 unit dengan 212 asing, 47 lokal, tahun 2003 sempat mengalami penurunan dengan jumlah 239 unit diantaranya 190 asing, 49 lokal.
Tahun 2004 mencapai 285 unit dengan 200 asing, 85 lokal. Tahun 2005 sebanyak 366 unit sebanyak 237 asing lokal 129. Tahun 2006 sejumlah 450 sebanyak 220 asing 230 lokal dan tahun 2007 mencapai 700 unit dengan komposisi asing 250 lokal 450.
Hingga kini jumlah franchise dan BO mencapai 850 unit, dengan jumlah outlet mencapai 30.000 unit dengan lapangan pekerjaan langsung 520.000 lapangan pekerja tidak langsung mencapai 1,3 juta.
Ada beberapa produk franchise Indonesia yang sudah mencapai go international diantaranya the auto bridal, J.Co, Sari Bundo dan Natrabu, Daily Bread, Excelso.
Anang banyak menambahkan banyak usaha lokal yang berpeluang dikembangkan melalui pola franchise diantaranya rumah makan etnik, makanan siap saji, berbagai macam soto, macam-macam sate, rumah batik dan kerajinan
Di bidang pertanian diantaranya pembibitan anggrek atau buah, pemeliharaan belut dan kodok, budidaya ikan.
sumber : www.detikfinance.com
Jumat, 18 Maret 2011
11 Kiat Investasi Saham yang Aman & Menguntungkan
Berinvestasi saham merupakan salah satu jenis usaha yang mulai dianggap sebagai alternatif investasi saat ini. Mengapa demikian?
Karena usaha jenis ini walaupun memerlukan modal yang tidak sedikit, tetapi imbal hasil yang ditawarkan cukup menggiurkan. Bahkan bisa mengalahkan penghasilan utama Anda.
Menurut Yani Suryani dalam buku 20 Usaha Sampingan Sambil Ngantor, usaha sampingan dalam bentuk investasi di bursa memiliki risiko yang tinggi jika dilakukan untuk jangka pendek. Namun akan lebih aman dan menguntungkan pada jangka panjang. Minimal pada rentang waktu 6-12 bulan.
Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan agar aman dalam usaha sampingan berbentuk investasi ini, di antaranya adalah:
1. Jika ingin berinvestasi dalam bentuk saham kenali terlebih dahulu saham perusahaan yang akan dibelidan bisnis apa yang dijalankan perusahaan tersebut. Semakin banyak infromasi yang didapatkan, semakin banyak pula pertimbangan yang menentukan keputusan berinvestasi.
2. Berpikirlah seperti seorang pengusaha yang rasional, logis dan realistis. Pertimbangkan selalu untung, rugi dan resiko yang dihadapi.
3. Walaupun saham suatu perusahaan sedang dalam posisi murah, jangan terlalu terburu-buru untuk membelinya. Harus diingat, saham suatu perusahaan yang sedang dalam keadaan murah biasanya mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut sedang bermasalah.
4. Jangan tergesa-gesa dalam berinvestasi karena peluang investasi terbaik tidak selalu tersedia sepanjang waktu.
5. Ketika Anda sudah terjun dalam bisnis ini, jangan hanya diam karena bursa tidak memberi jaminan bahwa investasi Anda akan selalu naik.
6. Jangan terlambat untuk memulai, terlambat berarti melakukan kesalahan karena Anda akan kehilangan kesempatan. Semakin awal memulai semakin baik.
7. Jangan terlalu berspekulasi. Walaupun Anda orang yang termasuk super-berani, sebaiknya Anda tidak menempatkan semua uang Anda pada satu investasi yang sangat spekulatif.
8. Jangan terlalu sering bertransaksi. Investor yang terlalu sering bertransaksi sering terjebak pada kondisi psikologis pasar sehingga terkadang membeli ketika harga mahal dan menjual ketika harga murah. Selain itu, investor juga akan terbebani biaya bertransaksi.
9. Untuk berinvestasi dengan aman, sebaiknya Anda menginvestasikan uang Anda pada berbagai macam investasi pada kurun waktu setahun pertama yang kemudian dapat dilanjutkan dengan investasi dalam jangka panjang, misalkan dalam waktu 5-10 tahun. Hal ini dilakukan karena semakin lama investasi, semakin minim risiko kerugiannya.
10. Ihwal jenis investasi apa yang akan Anda pilih, bergantung pada di pasar/bursa mana Anda akan bermain.
11. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda harus belajar terlebih dahulu cara mengelola keuangan pribadi dan bagaimana menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran.
sumber : www.okezone.com
Karena usaha jenis ini walaupun memerlukan modal yang tidak sedikit, tetapi imbal hasil yang ditawarkan cukup menggiurkan. Bahkan bisa mengalahkan penghasilan utama Anda.
Menurut Yani Suryani dalam buku 20 Usaha Sampingan Sambil Ngantor, usaha sampingan dalam bentuk investasi di bursa memiliki risiko yang tinggi jika dilakukan untuk jangka pendek. Namun akan lebih aman dan menguntungkan pada jangka panjang. Minimal pada rentang waktu 6-12 bulan.
Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan agar aman dalam usaha sampingan berbentuk investasi ini, di antaranya adalah:
1. Jika ingin berinvestasi dalam bentuk saham kenali terlebih dahulu saham perusahaan yang akan dibelidan bisnis apa yang dijalankan perusahaan tersebut. Semakin banyak infromasi yang didapatkan, semakin banyak pula pertimbangan yang menentukan keputusan berinvestasi.
2. Berpikirlah seperti seorang pengusaha yang rasional, logis dan realistis. Pertimbangkan selalu untung, rugi dan resiko yang dihadapi.
3. Walaupun saham suatu perusahaan sedang dalam posisi murah, jangan terlalu terburu-buru untuk membelinya. Harus diingat, saham suatu perusahaan yang sedang dalam keadaan murah biasanya mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut sedang bermasalah.
4. Jangan tergesa-gesa dalam berinvestasi karena peluang investasi terbaik tidak selalu tersedia sepanjang waktu.
5. Ketika Anda sudah terjun dalam bisnis ini, jangan hanya diam karena bursa tidak memberi jaminan bahwa investasi Anda akan selalu naik.
6. Jangan terlambat untuk memulai, terlambat berarti melakukan kesalahan karena Anda akan kehilangan kesempatan. Semakin awal memulai semakin baik.
7. Jangan terlalu berspekulasi. Walaupun Anda orang yang termasuk super-berani, sebaiknya Anda tidak menempatkan semua uang Anda pada satu investasi yang sangat spekulatif.
8. Jangan terlalu sering bertransaksi. Investor yang terlalu sering bertransaksi sering terjebak pada kondisi psikologis pasar sehingga terkadang membeli ketika harga mahal dan menjual ketika harga murah. Selain itu, investor juga akan terbebani biaya bertransaksi.
9. Untuk berinvestasi dengan aman, sebaiknya Anda menginvestasikan uang Anda pada berbagai macam investasi pada kurun waktu setahun pertama yang kemudian dapat dilanjutkan dengan investasi dalam jangka panjang, misalkan dalam waktu 5-10 tahun. Hal ini dilakukan karena semakin lama investasi, semakin minim risiko kerugiannya.
10. Ihwal jenis investasi apa yang akan Anda pilih, bergantung pada di pasar/bursa mana Anda akan bermain.
11. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda harus belajar terlebih dahulu cara mengelola keuangan pribadi dan bagaimana menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran.
sumber : www.okezone.com
Cara Menjadi Kaya dari Investasi di Properti
Ada banyak cara menjadi kaya melalui investasi. Salah satu alat investasi adalah investasi properti. Ada banyak alat-alat lain seperti saham, emas, komoditi, forex, dll Tapi sekarang pertanyaannya adalah mengapa kita perlu berinvestasi di properti?
Sebelum kita mempelajari mengapa kita perlu berinvestasi di properti, kita perlu mengetahui dan menyadasi dari sebuah research yang mengatakan bahwa menurut sebuah survey oleh The Straits Times, 90% dari semua jutawan menjadi jutawan secara langsung atau tidak langsung melalui properti.
Investasi dalam properti merupakan cara pasti, meski rada lambat untuk menjadi kaya. Banyak orang telah menjadi kaya melalui investasi properti dengan terus tekun di dalam bidang itu. Anda tidak perlu memiliki banyak uang untuk memulai investasi di properti. Karena kekuatan leverage, anda dapat membeli properti dengan menggunakan uang orang lain. Ide dasar dari investasi properti adalah bahwa semakin sedikit uang yang anda kleuarkan untuk membeli properti, semakin besar peluang anda untuk mgnhasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari investasi anda. Untuk lebih memahami kekuatan dari leverage, mari kita bandingkan berinvestasi di properti dengan investasi dalam saham.
Kekuatan dari Leverage: Properti Vs Saham
Dengan investasi Rp 100 juta saham, anda akan mempunyai kendalai senilai RP100 juta dari saham anda. BIla terjadi 10% kenaikan harga Saham anda, maka anda akan menghasilkan 10% laba dalam investasi Anda (yakni Rp 10 juta) sedangkan 100% kenaikan harga saham Anda akan menghasilkan 100% peningkatan investasi Anda (yaitu Rp 100 juta). Sebaliknya, dengan berinvestasi di properti senilai Rp 100 juta anda tidak perlu mengelurakan uang sebesar RP 100 juta karena anda dapat mengajukan permohonan pinjaman dari bank untuk membiayai sebagian besar pembelian Anda. Biasanya bank akan memberikan 70% hingga 90% pinjaman pembiayaan untuk membantu anda dalam pembelian properti Anda. Oleh karena itu, dengan berinvestasi hanya Rp 10 Juta rupiah dari uang Anda, anda bisa membeli property senilai rp 100 juta properti di mana 90% dari harga properti yang dibiayai oleh bank. Jika ternjadi kenaikan harga 10% dari harga properti (yaitu Rp 10 juta) akan sudah menghasilkan 100% kenaikan investasi Anda. Bukankah akan lebih mudah bagi sebuah properti untuk meningkatkan hanya 10% dibandingkan dengan harga ekuitas dua kali lipat sebelum Anda membuat 100% laba atas investasi Anda? Itulah kekuatan dari leverage di investasi property.
Capital Appreciation (Kenaikan Harga Properti) Vs Cash Flow (Arus Uang Sewa)
Untuk bisa di katakan menjadi sukses dalam investasi properti, anda perlu menghasilkan keuntungan dari kenaikan harga property yang cukup besar atau anda harus menghasilkan keuntungan dari penyewaan yang rutin yang melebihi pembiayaan yan di perlukan setiap bulannya. Jika Anda lebih memilih untuk membeli dan menjual properti saja, maka Anda akan perlu untuk memiliki cukup modal dan kemampuan untuk bertahan memenuhi kewajiban pinjaman bulanan kepada institusi pinjaman (dalam hal ini adalah bank, untuk properti yang dibiayai melalui pinjaman bank) sebelum akhirnya menjual properti dengan suatu keuntungan yang diinginkan. Pilihan umum lainnya untuk sebagian besar investor properti akan memulai untuk menyewakan properti mereka untuk membayar baik penyewa yang membantu mereka untuk memenuhi angsuran bulanan bank, maupun biaya biaya yang muncul tiap bulannya. Pastikan bahwa anda menerima sewa bulanan dari penyewa lebih daripada cicilan bank bulanan untuk menikmati cash flow bulanan positif.
Setelah Anda berhasil menyewakan properti Anda, ulangi kesuksesan anda dengan proses yang sama untuk membangun portofolio properti anda dan mulai menikmati passive income sembari membiarkan properti anda bertumbuh harganya dari waktu ke waktu untuk membuat keuntungan yang baik di masa datang apabila anda memutuskan untuk menjualnya di masa datang. Oleh karena itu, sangat penting bagi anda untuk menjadi tuan tanah baik agar sukses untuk menjadi investor properti. Perlu anda ingat bahwa tenant andalah yang membiayai pinjaman bank anda dan biaya biaya lainnya dan ini pada akhirnya akan membuat anda kaya dalam jangka panjang.
sumber : www.propertidiskon.com
7 Kiat Meraup Untung Dari Investasi Emas
Investasi emas menawarkan cara yang sangat baik bagi investor untuk menyimpan kekayaan saat ekonomi sulit. Logam emas jauh lebih stabil dibandingkan dengan investasi jenis lain.
Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.
Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.
Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikanDoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANewsmemformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.
Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.
2. Emas simpananAnda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.
3. Reksa dana emasReksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.
Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.
Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.
Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikanDoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANewsmemformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.
Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.
2. Emas simpananAnda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.
3. Reksa dana emasReksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.
Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.
4. Saham pertambangan emas Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.
Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.
Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.
5. ETF emasExchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.
6. Emas berjangka Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.
Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.
7. Perhiasan dan koin emasKoin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.
Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja. (hs)
4. Saham pertambangan emas Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.
Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.
Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.
5. ETF emasExchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.
6. Emas berjangka Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.
Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.
7. Perhiasan dan koin emasKoin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.
Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja. (hs)
Sumber :VIVAnews.com
Kamis, 17 Maret 2011
7 Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Bila Anda berpikir bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang belum membuat perencanaan tertulis untuk keuangan Anda, maka pikirlah lagi. Bila Anda membuat sebuah angket yang menanyakan seputar pembuatan perencanaan keuangan keluarga, maka kami sangat yakin bahwa sebagian besar dari mereka akan menjawab, mereka belum memilikinya.
Mungkin saja hal ini karena perencanaan bisa sangat membosankan dan seringkali membingungkan. Tapi ingat, dengan perencanaan keuangan yang bijak dan jitu Anda dapat meningkatkan potensi pencapaian tujuan yang Anda impikan.
Tahun 2003 telah berlalu. Tanpa terasa waktu bergulir begitu cepat. Berapa banyak impian tahun 2003 yang Anda capai? Tentunya sebagian dari Anda telah mencapai beberapa atau malah telah mencapai semua yang diimpikan. Tapi tidak sedikit yang tidak mencapainya. Mungkin karena tidak adanya proses perencanaan untuk mencapai apa yang diimpikan. Oleh karena itu, di awal tahun baru ini, kami mencoba untuk memberikan 8 langkah yang dapat Anda lakukan untuk dapat mencapai apa yang selalu diidamkan semua orang, yaitu kebebasan finansial.
Langkah 1: Motivasi diri Anda dan tetapkan kekayaan saat ini.
Persoalan keuangan sering kali membuat luka dan derita. Baik derita itu yang sangat dalam seperti kehilangan pekerjaan atau teguran dari bank Anda tentang cicilan utang yang sudah jatuh tempo. Semua hal yang dirasa tidak nyaman seputar keuangan bisa menjadi bahan motivasi untuk mengontrol keuangan keluarga. Tentunya Anda sering mendengar bahwa perkataan bila Anda berada dalam kesulitan selalu saja ada jalan keluar. Gunakan kesulitan atau ketidak nyamanan tadi sebagai motivasi untuk mencapai apa yang Anda impikan.
Menetapkan berapa kekayaan bersih yang Anda miliki adalah langkah awal bijak yang harus Anda lakukan. Alat bantunya adalah pembuatan catatan kakayaan. Catatan kekayaan merupakan ringkasan dari nilai aset, utang atau liabilities dan kekayaan bersih keuangan keluarga pada waktu tertentu. Catatan kekayaan ini merupakan potret sesaat keadaan keuangan keluarga, misalkan per 31 Desember 2003. Catatan ini memberikan perkembangan kondisi keuangan sebuah keluarga. Dari gambaran ini dapat dilakukan perencanaan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai aset dan mengurangi utang yang masih dimiliki keluarga. Tanpa adanya cacatan kekayaan dengan informasi lengkap, maka sulit bagi Anda untuk mencapai tujuan yang diidamkan.
Bila Anda sudah membuat cacatan tersebut dan memperoleh nilai kekayaan bersih yang Anda miliki, ada baiknya bila Anda membandingkan dengan ukuran general kekayaan dari sebuah buku dengan judul â€Å“The Millionaire Next Door†yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko.
Formulanya adalah sebagai berikut â€Å“A persons’s expected wealth ougth to be 10% of your age multiplied by the annual household incomeâ€. Bila formula ini diaplikasikan untuk Anto dengan usai saat ini 35 tahun dan pendapatan selama setahun sebesar Rp 60 juta, maka nilai kekayaan bersih yang sebaiknya dimiliki adalah sebesar 3,5 x Rp.60 juta = Rp.210 juta.
Langkah 2: Tetapkan tujuan dan sesuaikan dengan kondisi keuangan
Setelah memahami posisi kekayaan saat ini, Anda lebih siap untuk menentukan tujuan keuangan yang spesifik dan realistis dalam kaitan dengan perencanaan keuangan keluarga secara terpadu.
Menurut hemat kami, tujuan keuangan keluarga harus memenuhi 5 kriteria, yang disingkat menjadi SMART: Specific, Measurable, Attainable, Reality-based, dan Time-bound. Tujuan keuangan keluarga harus dinyatakan secara spesifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya.
Menurut hemat kami, tujuan keuangan keluarga harus memenuhi 5 kriteria, yang disingkat menjadi SMART: Specific, Measurable, Attainable, Reality-based, dan Time-bound. Tujuan keuangan keluarga harus dinyatakan secara spesifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya.
Sebagai contoh, Anda ingin untuk hidup berkecukupan di masa tua. Ini memang tujuan, namun belum spesifik. Diperlukan nilai terukur, misalnya memerlukan dana Rp 1 miliar untuk dapat hidup berkecukupan di masa tua nanti. Agar lebih lengkap, tujuan perlu dinyatakan misalnya sebagai berikut: Pensiun pada usia 55 tahun dengan dana yang dimiliki Rp 1 miliar.
Salah satu kata kunci lain dalam menentukan tujuan keuangan keluarga adalah realistis, agar secara rasional bisa dicapai melalui pelaksanaan dan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, perlu dipertimbangkan situasi kondisi saat ini dalam menentukan tujuan. Jangan sampai tujuan ini menjadi seperti punguk merindukan bulan.
Ciri realistis sangatlah penting karena tujuan keuangan merupakan pilar penting perencanaan keuangan keluarga. Tujuan yang terlalu muluk malah akan menjadi bumerang karena bebannya akan terasa sangat berat, sehingga kita menjadi enggan untuk melakukan perencanaan dan usaha pencapaiannya.
Langkah 3: Kenali ke mana uang Anda dibelanjakan dan batasilah
Seperti Anda ketahui bahwa uang tunai sangat likuid, yang diartikan Anda dapat membelanjakannya. Untuk sebagian dari kita, karena uang tersebut sangat likuid, sering kali berlalu seperti air dalam genggaman tangan. Sebuah perencanaan anggaran belanja yang baik dapat memperlambat aliran tersebut dan membantu bila terjadi â€Å“banjir†keuangan.
Secara sederhana, penyusunan anggaran belanja bagi suatu keluarga adalah pemetaan tentang arah perjalanan finansial keluarga itu.. Walaupun jangka waktu anggaran terbatas, tetapi setiap keputusan finansial yang diambil, baik dari sisi pemasukan maupun pengeluaran, secara langsung atau tidak langsung, akan sangat mempengaruhi arah perjalanan finansial selanjutnya. Langkah-langkah finansial kecil yang kita putuskan melalui anggaran akan menentukan langkah-langkah besar di kemudian hari.
Langkah 4: Perhatikan dua masalah keuangan ini—overspending dan debt
Belanja berlebihan dan utang di luar kemampuan, pasti akan merusak sebuah kondisi keuangan yang tadinya solid seperti baja menjadi â€Å“amburadulâ€.
Kebiasaan untuk berbelanja berlebihan bisa karena belanja itu menyenangkan. Itulah yang mungkin terjadi. Masyarakat kita menganggap ke mall sebagai salah satu hiburan keluarga. Yang tadinya hanya ingin jalan-jalan, pulang malah membawa bungkusan besar dari hasil belanja di mall. Keputusan untuk membeli haruslah didasari oleh sebuah kebutuhan, jangan Anda membelinya hanya karena dorongan atau ketertarikan karena promosi serta iklan besar-besaran ataupun diskon. Tapi ambilah keputusan membeli sesuatu karena memang Anda membutuhkannya.
Meningkatkan tabungan adalah dengan membayar diri Anda terlebih dahulu atau â€Å“pay yourself firstâ€. Kiasan ini sering kali dipakai dalam berbagai buku keuangan keluarga. Bagaimana Anda membayar atau menggunakan uang penghasilan Anda yang harus kita telaah lebih jauh lagi. Contoh saja, Anda memasukkan uang hasil penghasilan bulanan Anda ke dalam tabungan. Dan menggunakan tabungan tersebut untuk membayar KPR tiap bulan, biaya telepon, listrik, makanan dan kebutuhan sehari-hari lain. Dan membayar tagihan kartu kredit dari sisa uang yang masih ada di tabungan. Sehingga Anda membayar minimun setiap tagihan bulanan kartu kredit. Begitu Anda selesai, tidak ada lagi yang tersisa dalam tabungan Anda atau nil (zero).
Dari contoh di atas, Anda memiliki kebiasan keuangan di mana mendahulukan membayar untuk orang lain dari pada diri sendiri. Untuk dapat merubah serta memperbaiki pola pemakaian uang yang Anda hasilkan tiap bulan maka Anda harus membayar untuk diri Anda sendiri di depan. Setiap baru mendapatkan gaji atau penghasilan bulanan sebelum dipakai untuk kebutuhan atau keperluan lain. Sisihkan Rp 200 atau 500 ribu, besaran tergantung Anda setiap bulan sebelum gaji hasil kerja keras Anda setiap bulan habis. Bila Anda mengkhawatirkan akan kehabisan uang, jangan takut—sebab Anda tetap akan kehabisan uang penghasilan Anda. Akan tetapi dengan cara ini paling tidak Anda sudah menyisihkan untuk Anda sendiri sebelum uang itu habis terpakai.
Bila Anda memiliki utang yang cukup besar saat ini, ada baiknya bila Anda mengatasi persoalan ini dengan bijak. Lakukan pembayaran dengan regular, dan bayarlah utang dalam jumlah yang lebih besar untuk utang dengan bunga yang lebih tinggi.
Bila Anda memiliki utang yang cukup besar saat ini, ada baiknya bila Anda mengatasi persoalan ini dengan bijak. Lakukan pembayaran dengan regular, dan bayarlah utang dalam jumlah yang lebih besar untuk utang dengan bunga yang lebih tinggi.
Satu hal penting dalam hal utang, berkaitan dengan utang kartu kredit. Pemakaian kartu kredit sangatlah memudahkan. Tapi ingat jangan anggap kartu kredit sebagai uang saku atau tambahan tapi kartu kredit adalah utang yang harus Anda bayar begitu tagihan datang. Jangan Anda membayar tagihan yang datang setiap bulan hanya cicilan minimalnya saja, karena bunga kartu kredit saat ini masih relatif tinggi, rata-rata berkisar di 3 persen/bulan. Dengan bunga majemuk maka bunga kartu kredit pertahun bisa lebih dari 40 persen. Bukan main tingginya, bukan?
Oleh karena itu berhati-hatilah dengan persoalan utang ini.
Bila Anda belum terlilit utang yang menggunung, ada baiknya bila Anda menelaah lebih dalam sebelum berhutang.
Menurut hemat kami, paling tidak ada tiga (3) petunjuk dasar yang Anda butuhkan dalam mempertimbangkan pinjaman yang akan Anda ambil. (1) Jangan pernah meminjam lebih besar dari kemampuan keuangan Anda. (2) Jangan pernah meminjam untuk kebutuhan barang-barang mewah, seperti mobil mewah, perhiasan, bila dengan hal itu Anda tidak dapat meminjam untuk kebutuhan keluarga seperti, pinjaman kredit rumah atau pinjaman pribadi untuk biaya sekolah anak Anda. (3) Pastikan bahwa Anda masih menyisakan kapasitas dalam meminjam untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga.
Langkah 5: Kekuatan perencanaan didukung dengan investasi yang bijak
Investasi dalam arti yang paling dasar adalah, menempatkan dana Anda untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Investasi merupakan sarana terpenting dalam meningkatkan kemampuan Anda untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Sebagai awal, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa â€Å“no single investemnt is right for everyoneâ€. Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan dan prilaku serta preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investsi yang berbeda-beda. Menentukan investasi yang tepat membutuhkan sebuah perencanaan yang sesuai.
Dengan menetapkan tujuan spesifik yang telah Anda lakukan di langkah ke-2, maka berdasarkan hal itu Anda dapat merencanakan proses pencapaiannya dengan mengalokasikan (menginvestasikan) dana secara regular. Pola investasi ini biasa disebut â€Å“Dollar Cost Averagingâ€.
Langkah 6: Jaga keluarga Anda dari risiko dengan asuransi
Seperti halnya investasi, maka proteksi juga sangat dibutuhkan dalam proses pelaksanaan perencanaan. Karena kita tidak pernah akan tau apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin timbul pertanyaan, apakah semua orang membutuhkan asuransi? Tidak ada jawaban yang pasti dalam hal ini. Kebutuhan asuransi sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi Anda.
Sebagai aturan umum, apakah Anda membutuhkan asuransi atau tidak, bisa difokuskan pada pertanyaan, apakah Anda sudah menikah atau belum? Secara umum, individu yang belum menikah kebutuhan akan asuransi jiwa menjadi menurun. Tapi hal ini bukan berarti bila Anda tidak memiliki anak maka Anda tidak membutuhkan asuransi. Mungkin saja Anda membutuhkannya. Akan tetapi kecenderungannya, individu yang belum menikah belum menjadikan asuransi menjadi prioritasnya.
Sebaliknya, bila Anda sudah menikah dan memiliki anak, maka asuransi harus menjadi prirotas. Kebutuhan akan asuransi menjadi sangat besar karena sekarang Anda sudah memiliki tanggungan.
Kemudian berapa besar uang pertanggungan yang harus dimiliki? Aturan umum yang dipakai dalam menentukan besar nilai pertanggungan adalah dengan perhitungan 5 (lima) kali dari pendapatan kotor tahunan ditambah kebutuhan utang (baik pendek maupun panjang) dan kebutuhan pendanaan lain. Selama keadaan keuangan keluarga Anda normal-normal saja, maka pendekatan aturan umum dapat menjadi pilihan.
Langkah 7: Ini adalah awal bukannya akhir
Perencanaan keuangan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan sekali dan terlupakan. Bila Anda memikirkan hal ini, maka lupakanlah. Perencanaan keuangan merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Ke-enam langkah di atas merupakan awal dari sebuah proses panjang perencanaan, yang membutuhkan monitoring dan revisi bila dibutuhkan. Kehidupan keluarga akan selalu berubah dan perencanaan keuangan keluarga harus mengikuti perubahan yang terjadi dalam keuangan keluarga. Selamat merencanakan kehidupan keuangan keluarga yang lebih baik di masa depan.
Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.
Asyiknya Permainan Cash Flow Online
Disinilah kita bisa membedakan antara aset dan liabilitas serta melihat perbedaan 4 (empat) macam cara manusia mengelola aset atau liabilitas mereka. Masih ingat dengan 4 type orang mencari uang kan? E untuk Employe. S untuk Self Employe. B untuk Bussiness Owner. dan I untuk Investor.
Permainan CASHFLOW ini sebenarnya memang lebih cocok buat orang USA saja, karna memang Robert T. Kiyosaki lebih banyak mempelajari sistem dan perputaran keuangan yang terjadi di Amerika Serikat, namun Ia tahu bahwa kenyataannya apa yang terjadi di seluruh dunia tidak jauh berbeda, serta Ia bisa membaca pola pikir manusia yang sebenarnya memiliki dasar yang sama, terbagi dalam 4 Jenis tersebut. Nama, Cara, Penyebutan dan Aplikasinya saja yang berbeda bagi setiap orang.
Saya sudah nyoba-nyoba juga bermain CASHFLOW The Web Game ini pertama dengan melihat tutorialnya disini :
https://webgame.richdad.com/LearntoPlay/Tutorial_Selection_Screen.html
Tapi masih banyak yang saya kurang paham, kapan-kapan kalo bisa online bareng kita bisa main satu tim aja yah? banyak sekali yang saya belum ngerti. Game ini terbagi atas 2 (dua) tipe, 101 dan 202.
Permainan CASHFLOW dirancang oleh Robert dan Kim Kiyosaki sebagai cara bagi orang untuk mempelajari kunci untuk investasi cerdas dengan cara yang menyenangkan, tanpa risiko kehilangan uang. Permainan ini dirancang untuk mengajarkan cara untuk berpikir seperti orang kaya dan belajar apa yang diperlukan untuk keluar dari perangkap perlombaan tikus dan hidup mandiri secara finansial.
Cashflow 101 adalah alat pendidikan dalam format papan permainan yang dirancang oleh Robert Kiyosaki (penulis Rich Dad, Poor Dad), yang bertujuan untuk mengajarkan konsep pemain dari investasi dengan menjadikan uang mereka yang bekerja untuk mereka dalam suasana yang bebas risiko (uang yang main) sekaligus meningkatkan melek finansial mereka dan menekankan sifat imperatif akuntabilitas.
Ada dua tahap menuju ke permainan. Pada bagian pertama, “perlombaan tikus”, pemain bertujuan untuk meningkatkan karakter nya tingkat pendapatan pasif nya atau ke tempat itu yang melebihi biaya karakter. Pemenang ditentukan dalam tahap kedua, “jalur cepat”. Untuk menang, pemain harus mendapatkan atau karakter nya untuk membeli “mimpi” mereka atau mengumpulkan tambahan sebesar $ 50.000 dalam arus kas bulanan.
Di tempat “kartu skor”, ada laporan keuangan. Permainan ini mengharuskan pemain untuk mengisi laporan keuangan mereka sendiri sehingga mereka dapat melihat lebih jelas apa yang terjadi dengan uang mereka. Hal ini biasanya menunjukkan bagaimana aset menghasilkan pendapatan dan menunjukkan bahwa ‘barang-barang kecil’ hanyalah merupakan kewajiban dan beban.
Robert Kiyosaki juga merancang dua pertandingan lainnya Cashflow: versi anak-anak bernama Cashflow for Kids, dan permainan yang mengikuti Cashflow 101 untuk pemain yang lebih maju, yang dirilis sebagai Cashflow 202.
Kiyosaki juga merancang versi elektronik dari Cashflow 101 dan Cashflow 202 disebut “Cashflow The E-Game” untuk Microsoft Windows dan sistem operasi Macintosh. Saat ini, permainan ini kompatibel dengan Mac OS X Snow Leopard.
Untuk Bermain CASHFLOW 101 atau CASHFLOW 202 secara online silahkan kesini:
http://www.richdad.com/RichDad/Member/WebGame/WebGameLink.aspx
Daftar saja dulu, karena ini betul-betul gratis, pilih yang Free Membership aja. Pesan Robert Make Mistake, Have Fun and Be Rich
Sekian!!!
This entry was posted in Belajar Hidup and tagged CASHFLOW 101, CASHFLOW 202, Cashflow The E-Game,CASHFLOW The Web Game. Bookmark the permalink.
Rabu, 16 Maret 2011
Cash Flow Quadrant
Menurut Robert T. Kiyosaki, orang didunia memperoleh uang dari 4 (empat) kuadran disamping ini:
Employee : orang memperoleh uang dengan bekerja pada perusahaan, misalnya karyawan/karyawati pabrik, PNS, TNI.
Selft Employee : orang yang bekerja mendapatkan uang dengan bekerja secara mandiri, berdiri sendiri. Kelompok profesional seperti pengacara, dokter, artis masuk dalam kelompok ini. Membuka usaha sendiri, seperti bengkel, toko, warung adalah juga termasuk dalam kelompok ini.
Business Owner : pemilik perusahaan, atau pemilik suatu usaha.
Investor : penanam modal.
Ada beberapa orang bahkan memperoleh uang dari lebih dari 1 (satu) kuadran. Setiap kuadran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tetapi yang paling mencolok perbedaannya adalah sifat dari perolehan uangnya.
Kuadran E dan S sering disebut sebagai Pasif Income, artinya untuk mendapatkan uang dari kuadran ini orang harus bekerja, dan bila tidak bekerja maka pendapatanpun akan berhenti.
Kuadran B dan I disebut Aktif Income, artinya untuk mendapatkan uang pada kuadran ini orang pada awalnya bekerja membangun sistem, kemudian sistem ini akan bekerja secara otomatis menghasilkan uang untuk orang tersebut. Sistem ini berjalan karena mempergunakan kuadran E dan S untuk melakukannya.
Kira-kira kalau disuruh pilih, kita mau yang mana ya??? tentu akan memilih kuadran B atau I. Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana memasuki kuadran B dan I?
Sistem pendidikan di Indonesia kebanyakan, memdidik orang untuk berada di kuadran E dan S. Aku sendiri tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi? dari buku CashFlow Kuadran, perpindahan dari kuadran E / S ke B / I memerlukan satu proses yang tidak mudah dan bahkan mungkin sangat menyakitkan. Dan hanya beberapa orang saja yang mau melaksanakan. Banyak orang mencoba untuk berada di kuadran B / I, tetapi mereka menyerah di tengah jalan, karena memang hal itu tak mudah. Wah bagaimana dengan aku???
sumber :
Mengenal Robert T. Kiyosaki
Robert Toru Kiyosaki (lahir 8 April 1947; umur 63 tahun) adalah seorang investor,usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Ia telah menulis lebih dari 15 buku yang secara akumulatif telah terjual lebih dari 26 juta buah.[1] Meski ia memulai penerbitan bukunya dengan menerbitkan sendiri, buku-bukunya kemudian diterbitkan oleh Warner Books, sebuah divisi dari Hachette Book Group USA, penerbit buku yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Pada saat ini, buku-buku barunya diterbitkan oleh perusahaan penerbitan miliknya yaitu "the Rich Dad Press imprint". Tiga dari bukunya yaitu Rich Dad Poor Dad, Rich Dad's CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad's Guide to Investing, telah menjadi 10 buku terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta New York Times. Buku Rich Kid Smart Kid yang diterbitkan pada 2001, diterbitkan dengan maksud membantu orangtua merancangkan keuangan bagi anaknya. Dia telah membuat tiga macam papan permainan "Cashflow" berikut perangkat lunaknya, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Ia juga memiliki kaset dan piringan magnetik kompak bagi seri "Rich Dad"-nya. Selain itu ia juga menerbitkan buletin bulanan
Kutipan Buku Rich Dad Poor Dad
Berawal dari ketidaksengajaan menemukan buku Robert T. Kiyosaki di bangku perpustakaan 2 hari yl, kini, setelah dibaca, isinya ternyata lumayan. Sengaja saya tulis ulang dalam bentuk kutipan pada bagian2 -yang menurut saya penting-, bukan resensi, karena saya merasa belumlah ahli dalam soal “kecerdasan finansial” seperti pesan buku tersebut. Semoga bermanfaat!
Sebagai pengantar: Buku ini menceritakan 2 “ayah” Robert T. Kiyosaki, yakni ayah kandungnya -sebagai kepada dinas pendidikan di Hawaii, yang berpendidikan tinggi, tapi tidak mengajarkan -yang disebut Robert- intelegensi finansial, dan meninggal dunia tanpa meninggalkan sepeser uang. Ayahnya ini dipanggilnya “poor dad” karena dianggapnya tidak melek finansial. Sedangkan ayah ke-2, sebenarnya adalah ayah temannya (nama temannya adalah Mike) yang ketika mereka berdua masih berumur 9 tahun, “ayah” tsb ( disebutnya “rich dad”) mulai berbisnis banyak (toko, konstruksi, restoran) dalam skala kecil, dan meninggal dalam keadaan mewariskan imperium bisnis kepada anaknya, si Mike.
========================
Rich Dad, Poor Dad: Apa yang diajarkan orang kaya pada Anak-anak Mereka tentang Uang -yang Tidak Diajarkan oleh Orang Miskin dan Kelas Menengah!Robert T. Kiyosaki bersama Sharon L.Lechter C.P.A
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2006 Cetakan ke-21
Aslinya: Copyright @1997, 1998
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2006 Cetakan ke-21
Aslinya: Copyright @1997, 1998
Hal 29:
“Jadi, apa yang akan memecahkan masalah?”, tanya saya. “Menerima begitu saja uang 10 sen yang amat kecil ini dan tersenyum?”
“Jadi, apa yang akan memecahkan masalah?”, tanya saya. “Menerima begitu saja uang 10 sen yang amat kecil ini dan tersenyum?”
Ayah saya yang kaya tersenyum,”Itulah yang dilakukan oleh banyak orang. Mereka dengan pasrah hanya menerima slip gajikarena tahu bahwa tanpa itu, mereka sekeluarga akan kesulitan secara finansial. Tetapi hanya itu yang mereka lakukan, menanti kenaikan upah dengan berpikir bahwa uang yang lebih banyak akan memecahkan masalah. Kebanyakan hanya menerimanya, dan sebagian mencari pekerjaan sambilan untuk bekerja lebih keras, tapi lagi-lagi menerima upah yang kecil”.
Saya duduk memandangi lantai, mulai memahami pelajaran yang diberikan oleh ayah saya yang kaya. Saya bisa merasakan inilah rasanya kehidupan. Akhirnya saya memandang ke atas lagi dan bertanya, “Jadi, apa yang akan memecahkan masalah?”
“Ini”, katanya sambil menepuk kepala saya perlahan-lahan. “Benda di antara kedua telingamu ini.”
Hal 40; penjelasan oleh Rich Dad:
“Tidak, kekayaan tidak memecahkan masalah. Saya akan menjelaskan emosi yang lain, yaitu hasrat dan keinginan. Ada yang menyebutnya ketamakan, tapi saya lebih senang menyebutnya keinginan. Sangatlah wajar bila orang menginginkan sesuatu yang lebih baik, lebih indah, lebih menyenangkan. Jadi orang bekerja untuk uang karena keinginan. Mereka menginginkan uang untuk kesenangan yang mereka pikir bisa mereka beli. Tetapi kesenangan yang dibawa oleh uang seringkali tidak lama, dan mereka pun segera menginginkan uang lebih banyak untuk mendapatkan kesenangan lebih banyak, kenikmatan lebih banyak dan keterjaminan lebih banyak. Karena itu mereka terus bekerja, mengira bahwa uang akan menenangkan jiwa mereka yang diganggu oleh rasa takut dan keinginan. Tetapi uang tidak dapat menenangkan jiwa.”
“Tidak, kekayaan tidak memecahkan masalah. Saya akan menjelaskan emosi yang lain, yaitu hasrat dan keinginan. Ada yang menyebutnya ketamakan, tapi saya lebih senang menyebutnya keinginan. Sangatlah wajar bila orang menginginkan sesuatu yang lebih baik, lebih indah, lebih menyenangkan. Jadi orang bekerja untuk uang karena keinginan. Mereka menginginkan uang untuk kesenangan yang mereka pikir bisa mereka beli. Tetapi kesenangan yang dibawa oleh uang seringkali tidak lama, dan mereka pun segera menginginkan uang lebih banyak untuk mendapatkan kesenangan lebih banyak, kenikmatan lebih banyak dan keterjaminan lebih banyak. Karena itu mereka terus bekerja, mengira bahwa uang akan menenangkan jiwa mereka yang diganggu oleh rasa takut dan keinginan. Tetapi uang tidak dapat menenangkan jiwa.”
Hal 58; Usahawan Terkaya
Pada tahun 1932, sekelompok pemimpin kami yang paling hebat dan para usahawan terkaya mengadakan sebuah pertemua di Hotel Edgewater Beach di Chicago. Diantara mereka yang hadir tampak Charles Schwab, pimpinan perusahaan baja terbesar; Samuel Insull, presiden perusahaan jasa publik terbesar di dunia; Howard Hopson, pimpinan perusahaan gas terbesar; Ivan Kreuger, presiden International Match Co., salah satu perusahaan terbesar di dunia pada waktu itu; Leon Frazier, presiden Bank of International Settlements; Richard Whitney, presiden New York Stock Exchange; Arthur Cotton dan Jesse Livermore, dua spekulator saham terbesar; dan Albert Fall, anggota kabinet Presiden Harding. Dua puluh lima tahun kemudaian, sembilan dari mereka (yang tercantum di atas), nasibnya berakhir seperti berikut: Schwab meninggal tanpa uang sepeser pun setelah hidup selama lima tahun dengan uang pinjaman. Insull meninggal tanpa uang di tanah asing. Kreuger dan Cotton juga meninggal tanpa uang. Hopson menjadi gila. Whitney dan Albert Fall baru saja dilepaskan dari penjara. Fraser dan Livermore mati bunuh diri.
Pada tahun 1932, sekelompok pemimpin kami yang paling hebat dan para usahawan terkaya mengadakan sebuah pertemua di Hotel Edgewater Beach di Chicago. Diantara mereka yang hadir tampak Charles Schwab, pimpinan perusahaan baja terbesar; Samuel Insull, presiden perusahaan jasa publik terbesar di dunia; Howard Hopson, pimpinan perusahaan gas terbesar; Ivan Kreuger, presiden International Match Co., salah satu perusahaan terbesar di dunia pada waktu itu; Leon Frazier, presiden Bank of International Settlements; Richard Whitney, presiden New York Stock Exchange; Arthur Cotton dan Jesse Livermore, dua spekulator saham terbesar; dan Albert Fall, anggota kabinet Presiden Harding. Dua puluh lima tahun kemudaian, sembilan dari mereka (yang tercantum di atas), nasibnya berakhir seperti berikut: Schwab meninggal tanpa uang sepeser pun setelah hidup selama lima tahun dengan uang pinjaman. Insull meninggal tanpa uang di tanah asing. Kreuger dan Cotton juga meninggal tanpa uang. Hopson menjadi gila. Whitney dan Albert Fall baru saja dilepaskan dari penjara. Fraser dan Livermore mati bunuh diri.
Saya ragu apakah orang bisa mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka. Jika kita melihat tahun terjadinya, 1923, itu persis sebelum terjadinya kehancuran pasar dan Depresi Besar pada 1929, yang saya duga berpengaruh sangat besar pada orang-orang itu dan kehidupan mereka. Poinnya adalah begini: Sekarang kita hidup dalam zaman perubahan yang lebih besar dan lebih cepat daripada yang mereka alami. Saya sangat prihatin bahwa terlalu banyak orang menaruh perhatian terlalu besar pada uang dan bukan pada harta mereka yang terpenting, yakni pendidikan mereka. Jika orang disiapkan untuk fleksibel, berpikiran terbuka, dan terus belajar, mereka akan tumbuh semakin kaya melalui perubahan-perubahan itu. Jika mereka mengiran bahwa uang akan memecahkan masalah mereka, saya khawatir orang-orang ini akan menjalani hidup yang berat dan buruk. Kecerdasan bisa memecahkan masalah dan menghasilkan uang. Memiliki uang tanpa kecerdasan finansial akan membuat uang itu cepat habis.
Kebanyakan orang tidak bisa menyadari bahwa yang penting dalam hidup ini bukanlah berapa banyak uang yang bisa Anda hasilkan, tetapi berapa banyak uang yang bisa Anda simpan. Kita tentu pernah mendengar kisah-kisah tentang orang miskin yang memenangkan undian. Secara tiba-tiba mereka menjadi kaya raya, tapi tak lama kemudian jatuh miskin lagi. Mereka memenangkan undian atau lotere jutaan dolar, tapi dalam waktu singkat mereka kembali ke titik di mana mereka mulai. Atau kisah tentang para atlet profesional, yang pada umur 24 tahun, meraup uang jutaan dolar setahun, dan tidur di bawah kolong jembatan pada umur 34 tahun. Dalam sebuah surat kabar yang saya baca ketika saya menulis buku ini, ada cerita tentang seorang pemain basket yang masih muda yang tahun lalu memiliki uang jutaan dolar. Sekarang, dia mengklaim teman-temannya, pengacara dan akuntan telah mengambil uangnya, dan saat ini dia bekerja di tempat cuci mobil dengan upah yang minim.
Hal 74: Kisah tentang bagaimana pencarian impian finansial berubah menjadi mimpi buruk finansial
Ini diperlihatkan sangat baik dengan kembali kepada pasangan muda yang keduanya sama-sama bekerja. Karena pemasukan/penghasilan mereka naik, mereka memutuskan untuk pindah (dari apartemen) dan membeli rumah impian mereka. Setelah tinggal di rumah baru, mereka mempunyai sebuah pajak baru, yang disebut pajak properti (PBB). Kemudian mereka membeli sebuah mobil baru, furnitur baru, peralatan baru yang sesuai dengan rumah baru mereka. Semuanya terjadi dalam sekejap, mereka terjaga dan kolom liabilitas mereka penuh dengan utang kredit rumah dan utang kartu kredit.
Mereka sekarang terjebak dalam perlombaan tikus. Anak yang mereka harapan pun lahir sudah. Mereka bekerja lebih keras lagi. Proses itu pun terulang dengan sendirinya. bla bla bla akhirnya kartu kredit mereka terlunasi dengan menutupnya dengan hipotek rumah. Cicilan mereka turun karena mereka memperpanjang utang mereka sampai 30 tahun lebih.
Tetangga mereka menelpon dan mengundang mereka untuk berbelanja -maklum obral besar menjelang hari raya sedang digelar di semua toko dan mal. Sebuah kesempatan untuk menghemat uang, karena harga jelas lebih murah. Mereka berkata dalam hati, “Saya tidak akan membeli apa pun. Saya akan melihat-lihat saja.” Tetapi bila kebetulan mereka menemukan sesuatu, mereka pun akan mengeluarkan kartu kredit mereka dari dompet.
Saya bertemu pasangan muda seperti ini sepanjang waktu, hanya saja nama-nama mereka berbeda, tetapi masalah finansial mereka tetap sama. Mereka datang ke salah satu seminar saya untuk menedengarkan apa yang harus saya katakan. Mereka bertanya pada saya, “Bisakah Anda mengatakan pada kami bagaimana caranya menghasilkan uang lebih banyak?” Kebiasaan mereka menghabiskan/membelanjakan uang telah membuat mereka mencari uang yang lebih banyak.
Mereka bahkan tidak tahu bahwa masalah sesungguhnya adalah bagaimana mereka memilih membelanjakan uang yang memang mereka miliki, dan itulah penyebab riil dari pergumulan finansial mereka. Ini disebabkan oleh kebutaan finansial dan tidak memahami antara aset dan liabilitas.
Uang yang lebih banyak tidak selalu menyelesaikan masalah uang yang dialami seseorang. Intelegensilah yang menyelesaikan masalah. Ada perumpamaan yang dikatakan oleh seorang teman saya berulan kali kepada mereka yang berutang, “Jika kamu mendapati dirimu dalam sebuah lubang… berhentilah menggali.”
Hal 79:
Diagram di bawah ini mengilustrasikan perbedaan persepsi antara ayah saya yang kaya dan ayah saya yang miskin mengenai rumah mereka. Ayah yang satu berpikir bahwa rumahnya adalah aset, dan ayah satunya lagi berpikir bahwa rumahnya adalah liabilitas (kewajiban).
Diagram di bawah ini mengilustrasikan perbedaan persepsi antara ayah saya yang kaya dan ayah saya yang miskin mengenai rumah mereka. Ayah yang satu berpikir bahwa rumahnya adalah aset, dan ayah satunya lagi berpikir bahwa rumahnya adalah liabilitas (kewajiban).
Saya ingat ketika saya menggambar diagram berikut ini untuk memperlihatkan arah arus kas kepada ayah saya. Saya juga memperlihatkan kepadanya pengeluaran tambahan akibat memiliki rumah. Sebuah rumah yang lebih besar berarti pengeluaran yang lebih besar, dan arus kas terus keluar melalui kolom pengeluaran.
Hal 127
Permainan CASHFLOW (buatan Robert, red) didisain untuk memberikan umpan balik pribadi kepada setiap pemain. Tujuanya adalah memberi Anda pilihan. Jika Anda menarik kartu bergambar kapal dan itu menempatkan Anda dalam utang, pertanyaannya adalah, “Sekarang, apa yang dapat Anda lakukan?” Berapa banyak pilihan finansial yang berbeda dapat Anda ajukan? Itulah tujuan permainan itu: mengajar pemain untuk berpikir dan menciptakan pilihan-pilihan finansial yang baru dan beragam.
Permainan CASHFLOW (buatan Robert, red) didisain untuk memberikan umpan balik pribadi kepada setiap pemain. Tujuanya adalah memberi Anda pilihan. Jika Anda menarik kartu bergambar kapal dan itu menempatkan Anda dalam utang, pertanyaannya adalah, “Sekarang, apa yang dapat Anda lakukan?” Berapa banyak pilihan finansial yang berbeda dapat Anda ajukan? Itulah tujuan permainan itu: mengajar pemain untuk berpikir dan menciptakan pilihan-pilihan finansial yang baru dan beragam.
Ada orang yang bermain CASHFLOW memperoleh banyak uang dalam permainan itu, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan hal itu. Kebanyakan dari mereka juga tidak berhasil secara finansial dalam kehidupan nyata sehari-hari. Setiap orang lain kelihatan lebih maju daripada mereka, sekalipun mereka mempunyai banyak uang. Dan itu benar dalam kehidupan nyata. Ada banyak orang yang mempunyai banyak uang dan tidak maju secara finansial.
Membatasi pilihan Anda sama saja dengan bergantung pada gagasan-gagasan lama. Saya mempunyai seorang teman SMU yang sekarang bekerja di tiga pekerjaan. Dua puluh tahun yang lalu, dia adalah yang terkaya di kelas saya. Ketika perkebunan gula setempat ditutup, perusahaan tempat dia bekerja turut merosot bersama perkebunan itu. Dalam benaknya, dia hanya mempunyai satu pilihan dan itu adalah pilihan kuno: bekerja keras. Masalahnya adalah, dia tidak dapat menemukan pekerjaan setara yang mengakui senioritasnya dalam perusahaan lama.Akibatnya, pekerjaan yang sekarang dia dapatkan sebenarnya berada di bawah kualifikasi yang dimilikinya, sehingga upahnya pun lebih rendah. Dia sekarang mengerjakan tiga pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk bertahan hidup.
Hal 129
Sebagai anak muda, Mike dan saya terus-menerus diberi tahu oleh ayah saya yang kaya bahwa “Uang tidaklah riil”. Ayah yang kaya kadang-kadang mengingatkan kami tentang betapa dekatnya kami dengan rahasia uang pada hari pertama kami berkumpul dan mulai “membuat uang” dari batu gips. “Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang“, katanya. “Orang kaya menciptakan uang. Semakin riil uang itu menurut kalian, semakin keras kalian akan bekerja untuknya. Jika kalian dapat mengerti gagasan bahwa uang tidak riil, kalian akan tumbuh lebih kaya dengan lebih cepat.”
Sebagai anak muda, Mike dan saya terus-menerus diberi tahu oleh ayah saya yang kaya bahwa “Uang tidaklah riil”. Ayah yang kaya kadang-kadang mengingatkan kami tentang betapa dekatnya kami dengan rahasia uang pada hari pertama kami berkumpul dan mulai “membuat uang” dari batu gips. “Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang“, katanya. “Orang kaya menciptakan uang. Semakin riil uang itu menurut kalian, semakin keras kalian akan bekerja untuknya. Jika kalian dapat mengerti gagasan bahwa uang tidak riil, kalian akan tumbuh lebih kaya dengan lebih cepat.”
Satu-satunya aset yang paling kuat yang kita miliki adalah pikiran kita. Jika pikiran dilatih dengan baik, ia dapat menciptakan kekayaan yang luar biasa dalam waktu yang kelihatannya singkat. Kekayaan yang melampaui impian para raja dan ratu 300 tahun yang lalu. Pikiran yang tidak terlatih juga dapat menciptakan kemiskinan yang ekstrim yang akan terus berlanjut dengan mengajarkannya pada keluarga mereka.
Hal 153:
Di sekolah dan tempat kerja, pendapat populer adalah ide tentang “spesialisasi”. Yakni, untuk mendapatkan uang lebih banyak atau dipromosikan, Anda harus mengambil “spesialisasi“. Itu sebabnya para dokter medis selalu mencari spesialisasi. Hal yang sama juga berlaku untuk akuntan, arsitek, pengacara, pilot, dan lain-lain. Ayah saya yang berpendidikan bercaya pada dogma yang sama itu. Itu sebabnya dia sangat bersemangat ketika dia akhirnya mencapai gelar doktoralnya. Dia sering mengakui bahwa sekolah mengganjar orang yang semakin banyak belajar tentang apa yang kurang.
Di sekolah dan tempat kerja, pendapat populer adalah ide tentang “spesialisasi”. Yakni, untuk mendapatkan uang lebih banyak atau dipromosikan, Anda harus mengambil “spesialisasi“. Itu sebabnya para dokter medis selalu mencari spesialisasi. Hal yang sama juga berlaku untuk akuntan, arsitek, pengacara, pilot, dan lain-lain. Ayah saya yang berpendidikan bercaya pada dogma yang sama itu. Itu sebabnya dia sangat bersemangat ketika dia akhirnya mencapai gelar doktoralnya. Dia sering mengakui bahwa sekolah mengganjar orang yang semakin banyak belajar tentang apa yang kurang.
Ayah yang kaya mendorong saya untuk melakukan hal yang sebaliknya, “Kamu ingin tahu sedikit tentang apa yang banyak” adalah sarannya. Itu sebabnya selama bertahun-tahun saya bekerja di bidang-bidang yang berbeda dalam perusahaannya.Untuk sementara, saya bekerja di departemen akuntingnya. Meskipun mungkin saya tidak akan pernah menjadi akuntan, dia ingin saya belajar lewat “osmosis” (pelajaran/pengertian yang berangsur-angsur). Ayah yang kaya tahu saya akan mengambil “jargon” dan pengertian akan apa yang penting dan apa yang tidak penting. Saya juga bekerja sebagai kenek dan pekerja bangunan, dan juga penjualan, pemesanan, dan pemasaran. Dia “mengurus” Mike dan saya. Itu sebabnya dia mendesak kami duduk dalam pertemuan dengan para bankir, pengacara, akuntan, dan broker-nya. Dia ingin kami tahu sedikit tentang setiap aspek imperiumnya.
Hal 156:
Sekali orang terjebak dalam proses seumur hidup untuk membayar tagihan, mereka menjadi seperti tupai kecil yang berlari-lari dalam lingkaran sangkar mereka yang kecil. Kaki-kaki kecil mereka yang berbuku berputar mati-matian, sangkarnya pun berputar kencang, tetapi ketika esok tiba, mereka masih tetap berada dalam sangkar yang sama: pekerjaan yang hebat (sindiran, red)
Sekali orang terjebak dalam proses seumur hidup untuk membayar tagihan, mereka menjadi seperti tupai kecil yang berlari-lari dalam lingkaran sangkar mereka yang kecil. Kaki-kaki kecil mereka yang berbuku berputar mati-matian, sangkarnya pun berputar kencang, tetapi ketika esok tiba, mereka masih tetap berada dalam sangkar yang sama: pekerjaan yang hebat (sindiran, red)
Hal 160:
Ketika saya bertanya pada kelas yang saya ajar, “Berapa banyak dari kalian yang dapat memasak hamburger yang lebih enak ketimbang McDonalds?” Hampir semua murid mengangkat tangan mereka. Kemudian saya bertanya, “Jadi, jika kebanyakan dari kalian dapat memasak hamburger yang lebih enak, bagaimana McDonald’s bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada kalian?”
Ketika saya bertanya pada kelas yang saya ajar, “Berapa banyak dari kalian yang dapat memasak hamburger yang lebih enak ketimbang McDonalds?” Hampir semua murid mengangkat tangan mereka. Kemudian saya bertanya, “Jadi, jika kebanyakan dari kalian dapat memasak hamburger yang lebih enak, bagaimana McDonald’s bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada kalian?”
Jawabannya jelas: McD sangat hebat dalam sistem bisnis. Alasan kenapa begitu banyak orang berbakat itu miskin adalah karena mereka memfokuskan diri untuk membangun hamburger yang lebih enak, dan hanya tahu sedikit atau tidak sama sekali tentang sistem bisnis.
Hal 164:
Kedua ayah saya bersifat murah hati. Keduanya mudah memberi. Mengajar adalah satu cara mereka untuk memberi. Semakin banyak mereka memberi, semakin banyak yang mereka terima. Satu perbedaan yang mencolok adalah dalam hal memberikan uang. Ayah yang kaya memberikan banyak uang begitu saja. Dia memberi pada tempat ibadahnya, yayasannya, untuk berbagai kegiatan amal. Dia tahu bahwa untuk menerima uang, Anda harus memberi uang. Memberi uang adalah rahasia bagi kebanyakan keluarga yang sangat kaya. Itu sebabnya ada organisasi seperti Rockefeller Foundation dan Ford Foundation. Organisasi-organisasi itu dirancang untuk mengambil kekayaaan mereka dan meningkatkannya, dan juga memberikannya untuk selama-lamanya.
Kedua ayah saya bersifat murah hati. Keduanya mudah memberi. Mengajar adalah satu cara mereka untuk memberi. Semakin banyak mereka memberi, semakin banyak yang mereka terima. Satu perbedaan yang mencolok adalah dalam hal memberikan uang. Ayah yang kaya memberikan banyak uang begitu saja. Dia memberi pada tempat ibadahnya, yayasannya, untuk berbagai kegiatan amal. Dia tahu bahwa untuk menerima uang, Anda harus memberi uang. Memberi uang adalah rahasia bagi kebanyakan keluarga yang sangat kaya. Itu sebabnya ada organisasi seperti Rockefeller Foundation dan Ford Foundation. Organisasi-organisasi itu dirancang untuk mengambil kekayaaan mereka dan meningkatkannya, dan juga memberikannya untuk selama-lamanya.
Ayah saya yang berpendidikan selalu mengatakan, “Bila saya mempunyai uang lebih, saya akan memberikannya.” Masalahnya adalah, tidak pernah ada uang lebih. Maka dia bekerja semakin keras untuk mendapatkan uang lebih banyak daripada memfokuskan diri pada hukum uang yang paling penting,“Berikanlah dan Anda akan menerima”. Sebaliknya dia percaya pada “Terimalah dan kemudian Anda memberi”.
Hal 215:
Kita pergi ke sekolah untuk belajar suatu profesi sehingga kita dapat bekerja untuk mendapatkan uang. Menurut pendapat saya, belajar bagaimana memiliki uang yang bekerja untuk Anda juga penting.
Kita pergi ke sekolah untuk belajar suatu profesi sehingga kita dapat bekerja untuk mendapatkan uang. Menurut pendapat saya, belajar bagaimana memiliki uang yang bekerja untuk Anda juga penting.
Saya menyukai kemewahan saya seperti halnya orang lain. Perbedaannya asalah, sebagian orang membeli kemewahan mereka dengan cara kredit. Ini jebakan -mengikuti-keluarga-Salim. Ketika saya ingin membeli mobil Porsche, jalan yang termudah adalah menelpon bankir saya dan mendapatkan pinjaman. Alih-alih memilih berfokus pada kolom liabilitas, saya memilih berfokus pada kolom aset.
Sebagai kebiasaan, saya menggunakan hasrat/nafsu saya untuk mengkonsumsi untuk mengilhami dan memotivasi kejeniusan finansial saya untuk berinvestasi.
Sekarang ini terlalu sering, kita lebih berfokus pada meminjam uang untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan ketimbang berfokus pada menciptakan uang. Yang satu lebih mudah untuk jangka pendek, tetapi lebih sulit untuk jangka panjang. Adalah suatu kebiasaan buruk bahwa kita sebagai individu dan sebagai bangsa telah jatuh ke sana. Ingatlah, jalan yang mudah seringkali menjadi sulit, dan jalan yang sulit menjadi mudah.
Hal 218
Ayah saya yang kaya memberi uang sekaligus pendidikan. Dia sangat percaya akan zakat atau derma. Dia akan selalu mengatakan, “Jika kamu menginginkan sesuatu, kamu harus memberi lebih dulu.” Ketika dia kekurangan uang, dia tetap memberikan uangnya pada tempat ibadah atau ke lembaga sosial kesukaannya.
Ayah saya yang kaya memberi uang sekaligus pendidikan. Dia sangat percaya akan zakat atau derma. Dia akan selalu mengatakan, “Jika kamu menginginkan sesuatu, kamu harus memberi lebih dulu.” Ketika dia kekurangan uang, dia tetap memberikan uangnya pada tempat ibadah atau ke lembaga sosial kesukaannya.
Jika saya dapat meninggalkan satu gagasan tunggal untuk Anda, ya gagasan itu. Kapanpun Anda merasa “kekurangan” atau “membutuhkan” sesuatu, berikanlah dulu apa yang Anda inginkan dan itu akan kembali pada Anda berlimpah-limpah. Itu benar untuk uang, sesungging senyum, cinta, dan persahabatan. Saya tahu hal ini seringkali merupakan hal terakhir yang mau dilakukan seseorang, tetapi itu selalu berhasil untuk saya. Saya percaya bahwa prinsip timbal balik itu benar, dan saya memberikan apa yang saya inginkan. Saya menginginkan uang, maka saya memberikan uang, dan itu kembali berlipat ganda. Saya ingin meningkatkan penjualan, maka saya membantu orang lain menjual sesuatu, dan penjualan pun mendatangi saya. Saya menginginkan koneksi, dan saya membantu orang lain mendapatkan koneksi, dan seperti sulap, koneksi mendatangi saya. Beberapa tahun yang lalu, saya mendengar sebuah perumpamaan yang berbunyi, “Tudah tidak perlu menerima, tetapi manusia perlu memberi”.
sumber :
sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)